4 Fakta Vaksin COVID-19 yang Tiba di Indonesia November 2020
Jakarta - Achmad Reyhan Dwianto - detikHealth
Pemerintah Indonesia berencana memulai program vaksin COVID-19 pada November mendatang. Disebutkan, ada tiga kandidat vaksin yang akan datang, yakni Cansino, Sinovac, dan G42/Sinopharm.
Menurut keterangan di situs maritim.go.id, tim dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), Kementerian Kesehatan, MUI (Majelis Ulama Indonesia), dan Bio Farma akan berangkat ke China pada 14 Oktober untuk melihat fasilitas produksi dan kehalalan produk vaksin COVID-19 Cansino dan Sinovac.
Sementara itu, data uji klinis vaksin G42/Sinopharm akan diambil langsung di Uni Arab Emirates (UAE).
Dirangkum detikcom, berikut 4 fakta tentang tiga vaksin COVID-19 yang akan datang di Indonesia pada bulan November 2020.
1. Jumlah dosis vaksin beragam
Sebanyak 6,6 juta dosis vaksin COVID-19 dari tiga kandidat vaksin tersebut akan tiba di Indonesia pada November, berikut daftarnya.
Cansino
Cansino menyanggupi 100.000 dosis vaksin(single dose) pada bulan November 2020, dan sekitar 15-20 juta untuk tahun 2021.
Sinovac
Sinovac menyanggupi 3 juta dosis vaksin hingga akhir Desember 2020. Pengirimannya dibagi dua tahap, yakni 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) pada minggu pertama November dan 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) lagi pada minggu pertama Desember 2020.
G42/Sinopharm
G42/Sinopharm menyanggupi 15 juta dosis vaksin (dual dose) tahun ini, 5 juga dosis di antaranya akan tiba di bulan November 2020.
2. Kelompok garda terdepan jadi prioritas
Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto mengatakan, vaksinasi COVID-19 akan diprioritaskan pada kelompok tenaga kesehatan, pelayanan publik, TNI/Polri, dan seluruh tenaga pendidik.
Lebih lanjut, bagi kelompok garda terdepan yang tidak mampu secara ekonomi akan dibayarkan vaksinnya oleh pemerintah, termasuk para peserta penerima bantuan iuran BPJS Kesehatan.
"Mereka yang di garda terdepan dan peserta penerima bantuan iuran alias PBI dalam BPJS Kesehatan akan ditanggung biaya vaksinnya oleh pemerintah," ujar Terawan.
3. Kehalalan vaksin masih dipastikan
Sejumlah tim dari BPOM, Kemenkes, hingga MUI akan berangkat ke China untuk memastikan kehalalan produk COVID-19 Cansino dan Sinovac. Untuk vaksin G42/Sinopharm di UAE, dikabarkan tidak ada masalah dengan kehalalan vaksin.
"MUI-nya Abu Dhabi sudah menyatakan no issue dengan kehalalan vaksin G42," kata Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam keterangan resmi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Senin (12/10/2020).
Meksi begitu, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku sudah membicarakan tentang kehalalan vaksin COVID-19 dengan MUI.
"Terkait dengan halal, sudah dibahas dengan MUI, insya allah karena untuk pandemi COVID-19, semuanya Insyaallah halal, halalan thayyiban," jelas Airlangga dalam siaran pers BNPB melalui kanal YouTube Senin (12/10/2020).
4. Suntik vaksin disebut mulai Desember 2020
Staf Ahli Menteri Kesehatan, Alexander Kaliaga Ginting menyebut suntik vaksin COVID-19 akan dimulai secara bertahap pada Desember 2020.
"Desember (suntik vaksin), akan dilakukan secara bertahap," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Senin (12/10/2020).
Pemerintah pun masih membahas tahapan yang akan dilalui dalam pelaksanaan vaksinasi, dari persiapan teknis, logistik, hingga komunikasi.
"Jadi kan untuk persiapan tindakan (suntik vaksin) banyak yang harus dilihat, ada kriteria inklusi-eksklusi, kalau dia lagi demam ya ditunda, kalau daerah tingkat penularan tinggi ya dikonsolidasi dulu, kalau ada bencana kita konsolidasikan dulu, itu harus diperhatikan," katanya.