edukasi E-LAHAB: INFEKSI MENULAR SEKSUAL (SIFILIS) RAJA SINGA
INFEKSI MENULAR SEKSUAL (SIFILIS) RAJA SINGA
Raja singa atau sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri. Gejala sifilis diawali dengan munculnya luka yang tidak terasa sakit di area kelamin, mulut, atau dubur.
Luka pada area kelamin yang menjadi gejala sifilis (sipilis) sering kali tidak terlihat dan tidak terasa sakit, sehingga tidak disadari oleh penderitanya. Meski demikian, pada tahap ini, infeksi sudah bisa ditularkan ke orang lain.
Tanpa penanganan yang cepat dan tepat, sifilis dapat merusak organ otak, jantung, dan beberapa organ lain. Pada wanita hamil, infeksi juga berbahaya karena dapat menyebabkan kondisi janin tidak normal, bahkan kematian bayi. Oleh karena itu, semakin dini diagnosis dan pengobatannya, semakin mudah sifilis disembuhkan.
Gejala Sifilis
Gejala sipilis atau sifilis digolongkan sesuai dengan tahap perkembangan penyakitnya. Tiap jenis sifilis memiliki gejala yang berbeda-beda. Berikut adalah penjelasannya:
Sifilis primer
Sifilis jenis ini ditandai dengan luka (chancre) di tempat bakteri masuk.
Sifilis sekunder
Sifilis jenis ini ditandai dengan munculnya ruam pada tubuh.
Sifilis laten
Sifilis ini tidak menimbulkan gejala, tapi bakteri ada di dalam tubuh penderita.
Sifilis tersier
Sifilis ini dapat menyebabkan kerusakan organ lainnya otak, saraf, atau jantung.
Penyebab Sifilis
Sifilis disebabkan oleh infeksi bakteri, yang menyebar melalui hubungan seksual dengan penderita sifilis. Meski demikian, bakteri penyebab sifilis juga bisa menyebar melalui melalui kontak fisik dengan luka yang ada di penderita. Melihat penularannya, sifilis rentan tertular pada seseorang yang sering bergonta-ganti pasangan seksual.
Pencegahan Sifilis
Penularan sifilis dapat dicegah dengan perilaku seks yang aman, yaitu setia pada 1 pasangan seksual atau menggunakan kondom. Selain itu, pemeriksaan atau skrining terhadap penyakit sifilis atau sipilis ini juga perlu dilakukan secara rutin pada orang-orang yang memiliki faktor risiko tinggi mengalami penyakit ini.
Referensi:
Stamm, L.V. (2016). Syphilis: Re-emergence of an Old Foe. Microbial Cell, 3 (9), pp. 363-70.
Stoltey, J.E. & Cohen, S.E. (2015). Syphilis Transmission: A Review of the Curet Evidence. Sex Health, 12(2), pp. 103-9.
Center for Disease Control and Prevention (2017). Basic Fact Sheet. Syphilis - CDC Fact Sheet.
Center for Disease Control and Prevention (2015). Sexually Transmitted Diseases (STD’s). Screening Recommendations Referenced in Treatment Guidelines and Original Recommendation Sources
National Health Service UK (2019). Health A-Z. Syphillis
National Institute of Health (2018). MedlinePlus. Syphilis Test.
Mayo Clinic (2019). Diseases and Conditions. Syphilis.
Johnson, S. Healthline (2017). Syphilis.
WebMD (2018). Syphilis
KONSELING & TESTING
GRATIS, PRIVASI TERJAMIN
R.ANGGREK, KLINIK VCT, KEDIRI
# FB: R.ANGGREK, KLINIK VCT, KEDIRI
https://www.facebook.com/KLINIK.VCT.KEDIRI/
# IG: one_azis
https://www.instagram.com/invites/contact/?i=4spclpxh357y&utm_content=10mu5pc
# Youtube: One Azis
https://youtube.com/channel/UCD8We94Q03D2lGplUUUbVAA
# TikTok: @one_azis
https://vt.tiktok.com/ZSeTw5xue/
# Google: R.ANGGREK, KLINIK VCT, KEDIRI
https://g.co/kgs/zytcp4
# Maps: R.ANGGREK, KLINIK VCT, KEDIRI
https://maps.app.goo.gl/HodQqRqURzemGoaG6
# WA: 0857 363 60 363
https://wa.me/message/TMI4LEJTPJNAL1